Digitalmania – Kecerdasan buatan (AI) telah terbukti bermanfaat di industri kesehatan, dan sekarang, dua sistem diagnostik AI yang baru dikembangkan dapat mengubah cara bagaimana dokter mendiagnosis penyakit jantung dan kanker paru-paru.
Ahli jantung sangat pandai dalam pekerjaan mereka, tapi mereka tidak sempurna. Untuk menentukan apakah ada yang salah dengan hati pasien, ahli jantung akan menilai waktu detak jantung dalam pemindaian.
Para spesialis jantung sangat ahli dalam pekerjaan mereka, meski begitu mereka tidak sempurna. Untuk menentukan apakah ada yang salah dengan pasien, ahli jantung akan menghitung waktu detak jantung dalam pemindaian. Menurut sebuah laporan oleh BBC News, 80 persen dari diagnosis mereka terhadap berbagai masalah jantung benar, namun sisanya 20 persen menunjukkan masih ada ruang untuk perbaikan.
Untuk itu, tim peneliti dari Rumah Sakit John Radcliffe di Oxford, Inggris, mengembangkan Ultromic, sebuah sistem diagnostik AI yang lebih akurat daripada dokter dalam mendiagnosis penyakit jantung.
Ultromics dilatih menggunakan pemindaian jantung dari 1.000 pasien yang dirawat, dengan memberikan informasi tentang apakah pasien tersebut terus menderita masalah jantung atau tidak. Sistem ini telah diuji dalam beberapa uji klinis, dan sistem diagnostik AI ini terbukti mampu mengungguli banyak ahli kardiologi.
Sementara itu, startup Optellum memiliki sistem AI yang dapat mendiagnosis kanker paru-paru dengan menganalisis rumpun sel yang ditemukan dalam pemindaian. Sistem tersebut juga telah diuji coba di berbagai pengujian, dan hasilnya menunjukkan bahwa Optellum mampu mendiagnosa 4.000 pasien kanker paru-paru per tahun lebih cepat dari pada yang dapat dilakukan oleh dokter.
Sistem diagnostik AI tidak hanya dapat menyelamatkan nyawa dengan memberikan diagnosis dini masalah jantung dan kanker paru-paru, mereka juga dapat menghemat uang yang kemudian dapat digunakan untuk mempekerjakan lebih banyak dokter, perawat, dan staf rumah sakit untuk peralatan baru. Digitalmania. (VA).