Digitalmania – California mungkin menjadi kota yang paling terdepan dalam mendorong penggunaan energi yang terbarukan, setelah menjadi yang pertama mewajibkan semua rumah baru menggunakan listrik dengan solar panel atau energi dari matahari. Mereka kini berencana menaangani emisi karbon dari kendaraan angkutan umum.
Pada tahun 2029, semua bus angkutan massal baru di seluruh negara bagian Amerika tersebut harus sepenuhnya listrik, menurut aturan baru yang diadopsi dengan suara bulat oleh California Air Resources Board (CARB) kemarin, tangan kuat pemerintah California yang didedikasikan untuk menjaga kesehatan kualitas udara sejak 1967. Semua armada bus transit massal harus listrik pada tahun 2040.
“Sebuah armada bus umum nol-emisi secara drastis mengurangi polusi knalpot dari bus di masyarakat berpenghasilan rendah dan memberikan banyak manfaat terutama untuk pengendara yang bergantung pada angkutan,” kata Ketua CARB Mary D. Nichols.
Selain itu ada keuntungan lain yang manfaatnya dapat direguk dan memotivasi sekitar 200 agen angkutan massal untuk menggunakan bus listrik secara eksklusif di masa depan, yaitu penghematan yang signifikan dari peralihan penggunaan bensin ke listrik.
“Menempatkan lebih banyak bus nol-emisi di jalan-jalan kami juga akan mengurangi konsumsi energi dan gas rumah kaca, dan memberikan penghematan biaya bagi agen transit dalam jangka panjang,” ungkap Nichols.
Transisi ini sebenarnya sudah mulai dijalankan oleh agen-agen bus besar, meskipun kemudian ada masalah di lapangan dengan banyak munculnya bus listrik yang mengalami kerusakan, tapi hal tersebut merupakan salah satu fase yang harus dilalui dan menjadi bagian dari perubahan itu sendiri.
Perubahan yang akan membuat dunia lebih baik, bayangkan jika banyak kendaraan di dunia menggunakan energi yang terbarukan, maka akan banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh smeua orang, udara yang menjadi lebih bersih, jalan yang jauh lebih tenang dan penghematan biaya bahan bakar.
Kapan ya para pemerintah daerah di Indonesia mulai memperhatikan hal-hal seperti ini, mungkin pemerintah pusat harus membuat kebijakan transformasi penggunaan energi terbarukan pada angkutan massal di Indonesia. Digitalmania. (AN).