Digitalmania – WhatsApp selama bertahun-tahun berusaha meningkatkan ekspansinya di Tiongkok, seperti bulan Agustus lalu mereka menyusupkan aplikasi berbagai foto. CEO Facebook Mark Zuckerberg bahkan secara intensif belajar bahasa Tiongkok untuk mendorong pproduk Facebook kembali ke daratan Tiongkok.
Facebook sendiri telah diblokir penggunaannnya sejak 2009 di Tiongkok, dan Zuckerberg berusaha untuk memikat perhatian Tiongkok sejak tahun 2014. Dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, Tiongkok seperti potongan kue besar yang ingin dicicipi oleh siapa pun. Sementara di sisi lain melalui Huawei, Tiongkok mengincar pasar di Amerika Serikat.
Tapi dimata pemerintah, WhatsApp dianggap cukup bermasalah sehingga pemerintah telah memblokir penggunaan aplikasi itu sepenuhnya. Ini terjadi setelah beberapa minggu mereka melakukan blok terbatas yang lebih kecil dalam aplikasi, termasuk chat suara, pengiriman foto dan file lainnya, dan chat video. Dan mulai minggu ini sepenuhnya WhatsApp telah diblokir pemakaiannya.
Pemblokiran atau pelambatan situs dan/atau layanan spesifik ini merupakan antitesis Netralitas di internet. Netralitas web di China bukan suatu yang bisa dipertanyakan mengingat mereka begitu ketat dalam menerapkan aturan mereka terkait apliaksi teknologi dari luar Tiongkok. Namun, chat berbasis web tidak sepenuhnya terhalang pada jaringan yang dipantau oleh pihak berwenang China. Salah satu contohnya adalah aplikasi WeChat dari perusahaan Tencent. Aplikasi ini “mudah dipantau oleh otoritas China” dan tetap cepat tidak seperti WhatsApp yang awalnya diperlambat sampai akhirnya dihentikan. Digitalmania. (VA).