Digitalmania – Pendiri Microsoft, Paul G. Allen tahun lalu pernah mengungkapkan akan membuat sebuah pesawat yang memiliki lebar sayap 117 meter. Namun sejak saat itu belum ada informasi lebih lanjut mengenai pesawat tersebut dan tujuan pembuatan pesawat. Sampai akhirnya wawancara Allen dengan Washington Post memberikan gambaran yang lebih gamblang.
Dari wawancara tersebut diketahui bahwa pesawat besar Stratolaunch awalnya bertujuan untuk membawa penumpang dan kargo dalam jumlah besar. Tapi Allen kemudian ingin pesawat dapat mengangkut dan meluncurkan pesawat luar angkasa yang bisa digunakan kembali atau yang saat ini dikenal secara internal sebagai Black Ice.
Jika dibangun, pesawat ini akan berukuran sama dengan pesawat luar angkasa yang dibangun oleh NASA, dan bisa diluncurkan dari manapun di dunia, asalkan mampu menyediakan landasan pacu yang cukup besar untuk mengakomodasi pesawat. Black Ice akan digunakan untuk membawa satelit ke orbit dan melakukan perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Intinya, Stratolaunch akan berfungsi sebagai platform peluncuran dan tahap pertama peluncuran, sementara Black Ice akan menjadi tahap kedua dan melanjutkan perjalanannya menggunakan pasokan bahan bakarnya sendiri. Setelah tahap kedua dimulai, pesawat akan mendarat dan disiapkan untuk penerbangan masa depan. Digitalmania. (VA).