Digitalmania – Mereka yang menggunakan komputer tahun 90-an pasti pernah merasakan mouse dengan bola di bagian bawah untuk menggerakkan pointer, dan sesekali bola harus kita keluarkan dan bersihkan jika sudah tidak lancar. Pengalaman yang menarik pastinya.
Jika dibandingkan dengan mouse yang ada saat ini tentu sangat jauh berbeda, sudah tidak ada lagi bola atau kabel panjang yang merepotkan karena sudah menggunakan wireless. Tapi pernahkah kita membayangkan seperti apakah mouse saat pertama kali diciptakan, mungkin ini yang sering luput dari rasa penasaran kita.
Mouse saat ini umumnya terbuat dari bahan plastik agar ringan dan mudah digunakan. Beda ceritanya dnegan mouse pertama yang diciptakan oleh Douglas Engelbart pada tahun 1960, mouse tersebut terbuat dari bahan kayu dengan dua buah bola logam bergerigi di dalamnya, yang berfungsi mengerakkan vertikal dan horizontal, dengan kabel terhubung ke komputer.
Mouse pertama ini memiliki indikator lampu berwana merah, namun tidak ditemukan satu tombol pun pada mouse pertama di dunia. Jadi untuk perintah klik masih menggunakan keyboard. Meski sudah ditemukan pertama kali pada tahun 1960, namun produksi massal untuk konsumen baru dimulai pada tahun 1981 oleh Xerox yang mengembangkan penemuan Engelbart sejak tahun 1972.
Engelbart sendiri adalah pemegang sah hak paten atas penemuannya tersebut. Tapi harga mouse ketika pertama kali hadir dibanderol begitu mahal, yakni sekitar US$20.000 atau setara dengan Rp268 jutaan. Hal ini yang membuat kehadiran mouse tidak begitu populer di awal kemunculannya. Nah, sejak tahun 80-an harga mouse kian menurun berkat beberapa perusahaan seperti Apple yang juga mengembangkan mouse dengan harga lebih murah.
Salah satu perubahan dari mouse lama dan baru adalah penggantian plat besi dengan encoder roda optik yang tentu saja lebih bebas bergerak kemanapun. Bahkan Apple juga memberikan satu buah tombol pada mouse buatannya yang bertujuan memudahkan memberi perintah. Seiring dengan perkembangan zaman, kini mouse semakin terjangkau dan lebih banyak mengadaptasi terknologi terbaru dan tidak perlu repot-repot membersihkan bola-bola yang kotor jika pointer macet. Digitalmania. (VA).