Digitalmania – Senjata hipersonik merupakan senjata mutakhir yang sednag dikembangkan oleh negara-negara super power seperti AS dan Rusia, di luar dari kedua negara tersebut tidak ada yang menduga jika kemudian secara diam-diam Tiongkok mengembang purwarupa serupa.
Kejutan ini mungkin tidak akan menyenangkan Amerika Serikat yang diketahui paling getol dalam pengembangan senjata canggih. Kemungkinan besar hal ini juga akan ikut mempengaruhi hubungan bilateral kedua negara raksasa tersebut. Kabar senjata hipersonik Tiongkok menyebar melalui bocoran foto pada hari Rabu 31 Januari lalu.
Dari foto-foto bocoran itu banyak orang menduga Tiongkok sedang menguji rel kereta elektromagnetik yang dipasang di kapal. Railgun hipersonik yang digambarkan sebagai superweapon akan menjadi teknologi destruktif pertama yang harus dikembangkan oleh pemerintah manapun.
Railgun hipersonik beroperasi dengan mendorong proyektil di sepanjang rel bermuatan listrik dengan kecepatan yang luar biasa menggunakan gaya elektromagnetik. Dalam pengujian A.S., prototipe senapan hipersonik menembakkan proyektil hingga 7.800 km/jam (4.850 mph) dengan jangkauan mengesankan hingga 150 km (93 mil).
Tapi, setelah 10 tahun pembangunan, A.S. membatalkan proyek tersebut. Mereka melakukan ini karena banyak alasan, termasuk fakta bahwa jenis senjata ini sangat sulit diterapkan dalam pertempuran, terutama di atas sebuah kapal.
Justin Bronk di Royal United Services Institute di Inggris membahas masalah politik yang akan muncul jika senjata ini dikonfirmasi mengatakan. “Sebenarnya tidak ada mekanisme pertahanan yang diketahui mampu menghentikan tembakan railgun dalam kecepatan Mach,” kata Bronk. “Ini terlalu cepat dan terlalu kecil untuk rudal anti kapal saat ini dan sistem pertahanan anti-pesawat terbang.”
Bronk menambahkan, “Jika mereka (Tiongkok) bisa menjadikannya terintegrasi sebagai komponen utama dalam persenjataan armada masa depan mereka, ini akan memberi mereka keunggulan yang signifikan terhadap Angkatan Laut A.S.” Digitalmania. (AN).