Digitalmania – Kita mungkin tidak selalu memperhatikan, tapi udara di sekitar kita terus berubah-ubah memanas dan mendingin. Perubahan udara ini yang kemudian coba dimanfaatkan oleh para peneliti dari MIT dengan menggunakan perangkat yang dapat mengubahnya menjadi listrik.
Mereka menciptakan perangkat yang disebut sebagai Resonator Termal. Temuan ini memperbarui teknologi sebelumnya seperti pada generator termoelektrik konvensional, yang bekerja dengan mengubah perbedaan suhu menjadi tenaga listrik. Sistem khusus ini tidak memerlukan dua input suhu yang berbeda, sebagai gantinya, ia menggunakan material khusus yang menjamin radiasi panas yang lambat, sehingga suhu di satu sisi perangkat selalu tertinggal dari yang lain.
Para peneliti menjalankan tes awal menggunakan siklus 24 jam suhu udara sekitar. Namun mereka berpikir bahwa perangkat tersebut juga dapat memanen listrik dari variasi suhu lainnya, seperti yang dihasilkan oleh siklus on-off dari pendingin ke mesin industri.
Meski demikian sistem ini masih memiliki banyak keterbatasan. Tingkat kekuatannya yang masih minim menunjukkan bahwa perangkat hanya bisa mengisi daya yang tidak memerlukan banyak listrik, seperti sensor jarak jauh.
Sehingga dalam waktu dekat kita belum bisa memanfaatkan teknologi ini untuk menggantikan listrik di rumah kita layaknya solar panel. Namun, gagasan ini menambahkan serangkaian inovasi yang memberikan alternatif sumber energi bersih seperti angin atau sinar matahari. Digitalmania. (VA).