Digitalmania – Taman terumbu karang Australia, The Great Barrier Reef layaknya terumbu karang lainnya menghadapi masalah yang sama seperti pemanasan global, pengasaman laut, predator invasif. Tapi, kini ada bantuan datang dari sebuah robot bawah air otonom bernama RangerBot.
Bot ini adalah hasil pengembangan selama dua tahun oleh Universitas Teknologi Quennsland dan secara resmi mulai dioperasikan di Reef HQ Aquarium di Townsville, Australia pada hari Jumat lalu.
RangerBot melindungi terumbu karang dalam skala besar dan kecil. Dapat menguji kualitas air di sekitarnya, mencari tanda-tanda pemutihan karang, dan mendeteksi polusi. Ia juga dapat memetakan wilayah di sekitar karang lebih cepat dari sebelumnya, yang dapat membantu penelitian di masa depan.
RangerBot bahkan dapat mengintervensi ketika predator mengancam terumbu karang. Menggunakan sistem penglihatan komputernya, bot dapat mengidentifikasi bintang laut yang memangsa karang. Setelah terdeteksi, bot dapat menyuntikkan bintang laut dengan cuka atau garam empedu dengan akurasi 99 persen dan membunuh hama. Dapat bertahan di bawah air tiga kali selama penyelam manusia dan tidak terhalang oleh kondisi cuaca yang tidak menguntungkan.
Para peneliti sengaja merancang bot menjadi cukup murah sehingga dapat dibuat dalam jumlah banyak untuk kepentingan perlindungan terumbu karang. Peningkatan skala dapat secara drastis meningkatkan kemampuan kita untuk memantau karang. Sebuah tim yang terdiri dari enam bot, misalnya, dapat menjangkau seluruh panjang terumbu 14 kali dalam satu tahun dengan biaya operasi sekitar $720.000. Sebagai perbandingan, enam penyelam manusia hanya bisa menutupi separuh karang dengan waktu yang sama tetapi menghabiskan biaya hingga $1,44 juta. Dan jangan lupa, bot ini memiliki banyak kemampuan atau multifungsi, sementara manusia biasanya hanya fokus pada satu tugas. Digitalmania. (VA).