Digitalmania – Banyak orang yang sering lupa minum obatnya secara teratur. Kebanyakan dari mereka berpikir bahwa melewatkan satu atau dua dosis obat tidak akan menjadi masalah bagi mereka. Namun mereka tidak menyadari penyembuhan tidak dapat berjalan optimal jika tidak meminum obat secara konsisten dan teratur.
Untuk membantu pasien lebih displin dalam pengobatan, FDA yang merupakan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah menyetujui pil digital yang dapat melacak atau memonitor pasien. D imana ini merupakan obat yang telah disematkan sensor di dalamnya untuk memberi tahu dokter saat pasien minum obat mereka, dan apakah mereka telah melakukannya tepat waktu atau tidak.
Obat tersebut adalah antipsikotik yang disebut Abilify, dan bagi mereka yang peduli dengan privasi, pasien harus menandatangani formulir persetujuan yang memungkinkan dokter mereka dan hingga empat orang lainnya, seperti anggota keluarga, untuk menerima informasi yang menunjukkan waktu dan tanggal saat pil itu tertelan.
Menurut Dr. William Shrank, kepala petugas medis dari divisi rencana kesehatan di University of Pittsburgh Medical Center, “Ketika pasien tidak mematuhi gaya hidup atau obat yang diresepkan untuk mereka, sebenarnya ada konsekuensi substantif yang buruk bagi pasien dan sangat mahal.”
Mereka mengklaim bahwa para ahli memperkirakan jika pasien yang tidak minum obat mereka secara teratur akan memerlukan biaya sekitar $100 miliar dalam setahun, karena pasien semakin sakit dan memerlukan perawatan tambahan sebagai gantinya.
Upaya seperti ini bukan pertama kalinya dilakukan, sebelumnya banyak perusahaan mencoba hal baru untuk menemukan cara agar pasien dapat minum obat mereka tepat waktu. Tahun lalu ada sebuah perusahaan yang mengembangkan pil yang bisa berkembang di perut pasien. Kelebihan dari pil tersebut adalah dapat melepaskan dosis selama periode waktu yang setara dengan pasien yang minum pil secara terpisah selama pengobatan mereka. Digitalmania. (VA).