Digitalmania – Manusia dengan ilmu pengetahuannya semakin hari berkembang dengan sangat cepat, sehingga peradaban manusia saat ini hampir menyamai cerita dewa-dewa di masa lampau. Manusia sekarang mampu menjelajahi laut paling terdalam atau terbang menembus cakrawala menggapai bintang-bintang yang dulu hanya menjadi mimpi-mimpi yang kita anggap hanya bisa dilakukan oleh para dewa. Dan saat ini pun manusia berusaha bermain-main menjadi Tuhan dengan menciptakan mahluk perpaduan dua spesies yaitu manusia dan babi.
Hal ini dilakukan oleh peneliti Salk Institute, yang dipimpin oleh Juan Carlos Izpisua Belmonte, sedang mengembangkan chimera manusia/hewan yang terbuat dari sel induk manusia dan babi. Mereka memilih babi karena organ mereka lebih mirip organ manusia dalam hal ukuran. Dan telah bereksperimen dengan sekitar 1.500 embrio babi selama empat tahun. Tujuan utamanya adalah untuk menumbuhkan jaringan atau organ fungsional dan dicangkokkan.
Caranya adalah dengan memanfaatkan berbagai bentuk sel induk manusia yang disuntikkan ke dalam embrio babi untuk menentukan mana yang bisa bertahan. Dari jumlah tersebut, mereka yang menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi dan paling potensial akan dikembangkan menjadi chimera genetik. Sebuah chimera genetik hanyalah sebuah organisme tunggal terdiri dari sel-sel yang berasal dari zigot yang berbeda.
Hal ini mungkin terdengar gila tapi dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang hal ini tidak lagi mustahil, yang menjadi pembatas terkait eksperimen semacam ini sebenarnya hanya etika bukan lagi teknis. Karena melakukan percobaan semacam ini dianggap oleh banyak orang sebagai manusia mau meniru Tuhan, padahal dari segi teknis hal ini kemungkinan besar bisa di lakukan. Bahkan di masa depan hal ini kemungkinan adalah salah satu solusi untuk menusia agar tidak punah, karena ancaman populasi manusia yang ttumbuh tidak terkendali dan menghabiskan banyak sumber daya di bumi serta ancaman berbagai penyakit ganas modern.
Karena dengan melakukan persilangan genetik seperti ini manusia bisa membuat suku cadang bagian tubuhnya yang rusak seperti ginjal, jantung, hati, dan lain-lain dengan bantuan persilangan dengan spesies babi. Dan tentunya dengan metode ini kita tidak lagi berharap pada donor organ yg terkadang di susah di dapat atau terkadang di dapat dengan cara kejam seperti mengambil organ milik orang lain dengan pembedahan ilegal, atau membeli organ dari orang-orang miskin yang perlu uang, atau mengambil organ tubuh dari korban perang seperti yang terjadi di suriah dan irak dimana perang menjadi pasar gelap organ tubuh.
Jadi hal ini sebenarnya jauh lebih manusiawi ketimbang motode pencarian organ saat ini, tapi kembali ke masalah manusia bermain meniru Tuhan, hal itu sendiri suatu saat akan menjadi absurd karena manusia pada dasarnya sudah lama bermain meniru Tuhan dan dewa-dewa saat kita mulai belajar mengarungi samudera dan angkasa, karena pada awalnya kita tercipta tidak bisa berjalan diatas air atau terbang. sama persis seperti kita pada awalnya tidak bisa membuat organ tubuh cadangan. Digitalmania. (VA)