Pasar Smartphone Tumbuh Tipis Samsung Unggul

Pasar Smartphone Tumbuh Tipis Samsung Unggul

Samsung kembali menjadi pemimpin pasar smartphone global pada kuartal pertama 2025, menurut laporan awal IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker.

Pencapaian ini didorong oleh keberhasilan seri Galaxy S25 dan lini menengah Galaxy A36 serta A56 yang menawarkan fitur AI dengan harga kompetitif.

Pasar Smartphone Tumbuh Tipis, Samsung Unggul

Pasar Smartphone Tumbuh Tipis Samsung Unggul

IDC mencatat pengiriman smartphone global tumbuh 1,5% YoY menjadi 304,9 juta unit. Lonjakan ini dipicu oleh strategi produsen yang mempercepat pengiriman ke AS, menyusul ketidakpastian geopolitik dan potensi kenaikan tarif impor.

“Vendor berupaya meminimalkan dampak gangguan rantai pasok dan kenaikan biaya,” ujar Francisco Jeronimo, VP Client Devices IDC.

Sementara itu, pengecualian sementara tarif impor dari Tiongkok juga memberikan ruang bagi vendor untuk menggenjot produksi, jelas Ryan Reith, VP Group Device Trackers IDC.

Pasar AS Naik 5%, Konsumen Berebut Sebelum Harga Naik

Pasar Smartphone Tumbuh Tipis Samsung Unggul

Di AS, pengiriman smartphone tumbuh lebih dari 5% pada Q1 2025. Menurut Anthony Scarsella, Direktur Riset IDC, peningkatan ini didorong oleh peluncuran model baru dan kekhawatiran konsumen terhadap potensi kenaikan harga.

“Penangguhan tarif selama 90 hari juga mendorong konsumen untuk membeli lebih cepat,” ujarnya.

Apple & Vendor China Tertekan, Tapi Tetap Tangguh

Apple mencatat rekor pengiriman global tertinggi, namun menghadapi penurunan di Tiongkok karena iPhone Pro tak masuk program subsidi pemerintah. Sementara itu, Xiaomi, Vivo, dan Oppo tetap bersaing ketat berkat dukungan program subsidi smartphone yang diperluas sejak Januari 2025.

  1. Xiaomi tumbuh pesat di pasar domestik
  2. Vivo mencatat kenaikan 6,3% YoY
  3. Oppo justru menurun akibat performa lemah di luar negeri

Tantangan ke Depan: Geopolitik & Konsumsi

Meski pasar menunjukkan pemulihan, IDC mengingatkan bahwa kondisi ekonomi global yang tidak menentu bisa menekan permintaan konsumen.

Vendor kini harus pandai menyeimbangkan antara strategi produksi, harga, dan ekspansi pasar.