Digitalmania – Mobil otonom atau mobil tanpa pengemudi dalam perkembangannya mengalami banyak kendala seperti kecelakaan yang merenggut nyawa seseorang. Metode yang dipakai sebelumnya dalam pengembangan tersebut adalah dengan hardware canggih dan peta 3D untuk menavigasi mobil dan membaca kondisi di jalan. Kini, ada cara baru yang dapat membantu kendaraan otonom beroperasi di jalan tanpa menyebabkan insiden.
Sebuah perusahaan startup Wyave menemukan cara yang lebih baik untuk melatih mobil otonom menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk belajar menavigasi jalan secara otonom dalam sebuah mobil Renault Twizy. AI melakukannya melalui pembelajaran penguatan, sejenis mesin pembelajaran di mana sistem mendapatkan “imbalan” untuk perilaku yang diinginkan dan “penalti” untuk perilaku yang tidak diinginkan.
Selama ini sebagian besar sistem AV dalam pengembangannya bergantung pada peta 3D untuk dinavigasi. Perusahaan di seluruh dunia saat ini berlomba untuk membuat peta ini, menggunakan sensor dan kamera canggih untuk merinci jalan-jalan kota dan jalan raya. AV pada gilirannya, membutuhkan sistem kamera dan sensor mereka sendiri yang kompleks untuk kemudian menavigasi peta-peta ini.
Sayangnya, peta 3D bersifat padat karya dan memerlukan pembaruan berkala untuk memperhitungkan hal-hal seperti konstruksi. Perusahaan yang membuat peta 3D juga cenderung fokus pada jalan yang memiliki lalu lintas terlebih dahulu, mengesampingkan daerah pedesaan di belakang.
Namun dengan kehadiran metode baru Wayve bisa membuat peta 3D menjadi usang. Twizy dalam video hanya memiliki satu kamera yang dipasang di depan. Sementara sebagian besar AV lainnya memiliki banyak, Tesla misalnya, menggunakan delapan.
Kamera Wyave memberikan informasi secara real-time ke unit pemrosesan grafis (GPU) di mobil. GPU menjalankan algoritma pembelajaran penguatan Wayve, yang mengendalikan percepatan, pengereman, dan kemudi kendaraan. Seorang pengemudi manusia duduk di belakang kemudi selama proses pembelajaran, menghentikan mobil setiap kali membelok keluar dari jalan, sistem kemudian akan dikatakan melakukan kesalahan sebagai hukuman dan mempelajari kesalahan tersebut. Jika mobil semakin lama melaju tanpa intervensi manusia, sistem dikatakan berhasil sebagai imbalan yang diterimanya
Jika pendekatan Wayve untuk menavigasi mobil otonom dapat bekerja dengan baik, AV tidak akan lagi perlu bergantung pada peta 3D. Dan itu bisa berarti bahwa siapa pun, di mana saja dapat segera merasakan manfaat dari kendaraan otonom. Digitalmania. (AN).