Digitalmania – Jepang baru saja membuat sejarah dalam bidang antariksa, Badan Eksplorasi Ruang Angkasa Jepang (JAXA) belum lama ini meluncurkan satelit ke orbit dengan roket terkecil. Badan tersebut memodifikasi roket SS-520 dengan tiga tahap ekstra di kerucut hidung untuk memberi mikro-satelit, TRICOM-1R seberat 3 kg (6,6 lb), dorongan terakhirnya ke orbit.
Tapi saat ini JAXA belum punya rencana lebih lanjut dalam penggunaan roket terkecil mereka, meski demikian uji coba ini mengundang ketertarikan dari industri antariksa seperti laboratorium Rocket Selandia Baru yang ikut mengembangkan roket yang lebih kecil untuk memenuhi kesenjangan kebutuhan perjalanan skala kecil ke luar angkasa.
SpaceX jelas merupakan pemimpin industri dalam hal peluncuran satelit dan stasiun luar angkasa Internasional, namun untuk melakukan peluncuran yang lebih kecil dan lebih murah sepertinya akan sulit jika menggunakan fasilitas SpaceX. Di sini Rocket Lab dan JAXA punya peluang bagus, mereka yang terdepan dan menunjukkan banyak kemajuan di sektor ini
Masa depan perjalanan luar angkasa memiliki ruang yang cukup untuk keseluruhan spektrum teknologi peluncuran, mulai dari roket mini sampai ke Falcon milik SpaceX. Ruang angkasa adalah sumber daya yang sangat jarang dimanfaatkan dan memiliki prospek luas bagi mereka yang tertarik iingin merambahnya. DIgitalmania. (VA).