Industri Anime Jepang Guncang Banyak Animator Kabur

Industri Anime Jepang Guncang Banyak Animator Kabur

Bahkan di negara yang sudah mapan dalam animasi, animator masih belum dihargai sebagaimana mestinya, ini terjadi di Jepang yang terkenal sebagai rajanya anime dunia.

Hal ini yang kemudian membuat banyak animator di Jepang yang memilih meninggalkan industri anime dan beralih ke industri game. Faktor utama di balik fenomena ini adalah rendahnya upah yang diterima animator, sementara tuntutan kerja tetap tinggi.

Gaji Rendah Jadi Masalah Utama

Dalam industri per-anime-an, banyak animator hanya dibayar beberapa ratus yen per frame animasi. Walau terkesan wah di sini tapi tidak di sana.

Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa 37,7% animator di Jepang menerima gaji di bawah 200000 yen, atau sekitar 23 juta rupiah per bulan, jumlah yang dinilai tidak cukup untuk memenuhi biaya hidup di kota besar seperti Tokyo.

 

 

Industri Game Menawarkan Gaji Lebih Baik

Sementara itu, industri game menawarkan kompensasi yang lebih baik bagi animator berbakat, berbanding terbalik dari industri anime.

Banyak studio game besar mulai merekrut animator dari industri anime dengan gaji dan kondisi kerja yang lebih menjanjikan. Hal ini membuat banyak animator memilih pindah demi masa depan yang lebih stabil.

Upaya Reformasi di Industri Anime

Beberapa perusahaan animasi mulai mencoba memperbaiki kondisi dengan menaikkan gaji dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik. Namun, hingga kini perbaikan tersebut belum merata dan belum cukup untuk menghentikan gelombang perpindahan animator ke industri game.

Krisis tenaga kerja di industri anime semakin nyata akibat perpindahan besar-besaran para animator ke industri game. Jika tidak ada perubahan signifikan, industri animasi Jepang bisa mengalami penurunan dalam beberapa tahun ke depan.

Mungkin ini bisa menjadi peluang bagi animator Indonesia ya.