Digitalmania – Pasar taksi online di Indonesia sangat terbuka lebar di Indonesia, apalagi pemerintah sangat mengakomodir moda transportasi baru ini di tanah air, meskipun sempat ada gonjang-ganjing persaingan dengan taksi konvensional tapi permasalahan tersebut sudah berhasil diselesaikan dengan baik, pemerintah persaingan keduanya dapat menguntungkan kustomer dari segi harga.
Terbukanya peluang ini ingin dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Grab, perusahaan taksi online milik konglomerat Malaysia Anthony Tan, dengan mengelontorkan investasi sebesar 9,3 triliun rupiah selama empat tahun ke depan sebagai dukungan yang diberikan kepada pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di Asia tenggara di tahun 2020.
Sedangkan untuk realisasi komitmen investasi itu akan mulai dilaksanakan pada tahun ini juga melalui pembangunan pusat riset dan pengembangan (R&D center) di Indonesia. Untuk lokasinya, Jakarta dipilih sebagai kota yang tepat, meski belum diketahui di daerah mana persisnya. Selain itu, Grab juga berencana untuk menggaet tenaga ahli dari Indonesia sebagai engineer.
Untuk tahun ini saja, bakal ada 150 orang engineer yang direkrut oleh Grab. Tidak tertutup kemungkinan jumlah ini akan terus bertambah di tahun-tahun mendatang. Rencana Grab ini tentu akan disambut baik oleh Indonesia, apalagi sebelumnya Apple juga berencana untuk membangun pusat penelitian (R&D) di Indonesia.
Di tempat lain, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara lebih menyarankan Grab untuk memilih lokasi pembangunan pusat penelitian di pulau lain selain Jawa jika ingin membangun pusat R&D kedua. Tujuannya untuk pemerataan teknologi di Indonesia, agar tidak terkesan jawasentris seperti yang terjadi di masa lalu. Digitalmania. (VA)