Digitalmania – Ide rekayasa genetika sejak dulu sudah sering menjadi wacana, tetapi baru-baru ini para ilmuwan mencapai sebuah prestasi dalam sebuah manipulasi genetika pada buah-buahan.
Mereka mengubah gen buah, strawberry groundcherry (Physalis pruinose) sehingga dapat dengan mudah dibudidayakan dan dinikmati di luar wilayah asalnya yaitu Meksiko serta Amerika Tengah dan Selatan untuk pertama kalinya.
Groundcherries bukanlah kata yang asing bagi konsumen Amerika, tetapi mereka cukup sulit didapat. Tanaman ini sangat sulit untuk tetap hidup di pertanian atau kebun cukup lama. Seperti halnya tomat ceri yang memiliki hubungan erat, groundcherries sangat rentan terhadap kerusakan oleh hama dan suhu dingin.
Para peneliti menggunakan alat pengeditan gen CRISPR-Cas9 untuk meningkatkan ukuran dan tingkat produksi bunga untuk jenis groundcherry tertentu yang disebut strawberry groundcherry, yang dikenal karena rasa vanilla tropisnya. Mereka menggunakan teknik tersebut untuk membantu membuat tanaman lebih kuat sehingga dapat tumbuh di luar daerah asalnya.
Penelitian groundcherry ini dapat menjadi pionir dalam pengembangan buah ataupun tumbuhan terutama yang langka dan nyaris punah. Dengan mampu mengedit gen pada strawberry groundcherry, membuatnya mampu bertahan hidup di luar habitatnya dan mampu beradaptasi dengan habitat yang lebih ekstrim, maka ha ini bisa dimungkinkan untuk yang lainnya.
Tumbuhan seperti sayur-sayuran dan buahan-buahan yang biasanya hanya mampu hidup di lingkungan yang dingin sekarang punya kesempatan untuk dapat hidup di daerah yang suhunya lebih panas dan begitu pun sebaliknya, walaupun untuk melakukan hal-hal tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar, hasil uji coba ini menunjukkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin dengan penggunaan teknologi yang terarah. Digitalmania (AN).