Digitalmania – Maraknya berita hoak seputaran demo di depan KPU menyebabkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemominfo) pada saat itu melakukan tindakan cepat dengan membatasi akses internet pada media sosial. Tujuanny adalah untuk menghentikan penyebaran berita hoak agar tidak memicu disinformasi di masyarakat yang dapat menyebabkan dampak buruk yang lebih luas.
Tindakan preventif pada akhirnya menyebabkan semua perangkat yang digunakan untuk mengakses internet mengalami kesulitan jika digunakan untuk menjalankan aplikasi media sosial. Mulai dari Facebook, WhatsApp dan Instagram sulit untuk digunakan seperti biasa, pengguna kesulitan untuk mengunggah foto amupun video.
Tapi, bukan warganet Indonesia namanya jika menyerah pada keadaan, pembatasan akses tersebut tidak mampu menghentikan netizen yang tangannya gatal untuk berselancar normal. Mereka menyiasati situasi ini dengan menggunakan VPN atau Virtual Private Network.
Pengguna mengunduh aplikasi VPN di play store, salah satunya adalah Turbo VPN atau Robot VPN. Walau dirasa cukup berhasil mengatasi pembatasan akses oleh pemerintah, namun VPN diketahu memiliki beberapa dampak negatif bagi pengguna, berikut penjelasannya:
Bisa mengancaman Keamanan Perangkat
Beberapa tahun terakhir, banyak insiden pelanggaran data yang dilakukan oleh penjahat cyber yang memanfaatkan aplikasi mobile untuk menyebarkan malware. Salah satunya adalah melalui aplikasi VPN gratis yang diunduh bukan melalui market resmi. Kebanyakan malware itu ternyata berhubungan dengan iklan yang tampil di aplikasi VPN. Karena itu, pastikan anda mengunduh aplikasi VPN dari sumber yang terpercaya dan sudah mendapat reputasi baik di halaman testimoninya.
Aktivitas pengguna dapat dipantau oleh penyedia layanan
Dalam sebuah laporan, disebutkan bahwa sekitar 72 persen dari aplikasi VPN yang beredar saat ini disematkan pelacak atau tracking code oleh pihak penyedia layanan. Adanya pelacak yang tertanam dalam aplikasi VPN tersebut biasanya digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas online pengguna yang memakainya. Nantinya, data tersebut akan digunakan oleh penyedia layanan untuk untuk memperlihatkan iklan yang tertarget dan sesuai dengan aktifitas penggunanya.
Kuota data jadi membengkak
VPN adalah jenis aplikasi yang membutuhkan koneksi internet untuk bisa digunakan. Jika tanpa VPN kita hanya mengeluarkan data sesuai dengan aplikasi atau media sosial yang digunakan, maka ketika menggunakan VPN kita akan mengeluarkan data dua kali lipat. Data untuk akses aplikasi VPN, dan juga data yang digunakan untuk akses internet lain, misal sosial media, chatting dan sebagainya.
Jaringan internet pengguna akan menjadi lambat
VPN bekerja dengan cara mengalihkan jaringan internet kita menggunakan jaringan internet dari layanan mereka. Hal itu berimbas pada kecepatan internet yang kita gunakan akan menjadi semakinlambat. Pasalnya, sebelum kita membuka akses dari situs tertentu, jaringan internet kita akan lebih dahulu masuk kelayanan mereka sebelum sampai ke situs di maksud. Berbeda jika tanpa VPN, dimana jaringan kita yang langsung mengakses situs yang akan kita buka sehingga perangkat ketika membuka situs menjadi lebih cepat.
Pengguna akan kebanjiran iklan
Penghasilan dari penyedia layanan ini, terutama untuk aplikasi VPN gratis adalah hasil dari klik iklan yang muncul. Efeknya pun sudah jelas, selain mengganggu kenyamanan, munculnya iklan ini jika tidak diwaspadai akan menjebak pengguna untuk menginstall berbagai aplikasi yang tak perlu. Walau demikian, apabila kita bijak dalam menggunakan VPN, sebenarnya aplikasi ini cukup membantu dalam melindungi akses internet kita. Karena itu, selalu unduh aplikasi VPN dari sumber yang terpercaya dan gunakan VPN saat dibutuhkan saja.
Demikian pemaparannya, semoga penjelasan di atas dapat memberi pencerahan pada sobat digital agar lebih berhati-hati dalam menggunakan VPN, sehingga dapat terhindar dari berbagai keburukan atau kerugian. Digitalmania. (AN).