Digitalmania – Di Indonesia penggunaan nomor ponsel daur ulang sudah merupakan hal yang sangat umum. Tapi tidak banyak yang tahu jika nomor ponsel daur ulang ternyata memiliki bahaya tersendiri.
Dalam sebuah studi terbaru, menyoroti sejumlah masalah privasi dan keamanan yang terkait dengan daur ulang nomor ponsel yang dapat disalahgunakan untuk melakukan berbagai eksploitasi, termasuk pengambilalihan akun, melakukan serangan phising dan spam, dan bahkan mencegah korban untuk mendaftar ke layanan online .
Hampir 66% dari nomor daur ulang yang diambil sampelnya ditemukan terkait dengan akun online pemilik sebelumnya di situs web populer, berpotensi memungkinkan pembajakan akun hanya dengan memulihkan akun yang terkait dengan nomor tersebut.
Temuan ini merupakan bagian dari analisis sampel 259 nomor telepon yang tersedia untuk pelanggan baru perusahaan telekomunikasi AS T-Mobile dan Verizon Wireless. Studi ini dilakukan oleh Kevin Lee dari Universitas Princeton dan Prof Arvind Narayanan, yang merupakan salah satu anggota komite eksekutif di Pusat Kebijakan Teknologi Informasi.
Daur ulang nomor telepon mengacu pada praktik standar dalam menetapkan kembali nomor telepon yang terputus ke pelanggan baru dari operator tersebut. Menurut Federal Communications Commission (FCC).
Tetapi ini dapat menimbulkan bahaya serius ketika peretas melakukan pencarian akun yang terkait dengan nomor ponsel tersebut, dan begitu berhasil masuk ke akun korban yang nomor tersebut terhubung, banyak hal bisa dilakukan oleh pelaku seperti penipuan online misalnya.
Selain itu, setelah mendapatkan nomor pemilik sebelumnya, mereka dapat melakukan peniruan identitas untuk melakukan penipuan atau bahkan mengumpulkan lebih banyak data pribadi pada pemilik sebelumnya. Peniruan identitas bisa sangat berbahaya bagi pemilik sebelumnya, selain akun finansialnya dalam ancaman, dirinya juga dapat menjadi korban atas tindak kejahatan yang tidak pernah dilakukannya. Digitalmania. AN