Digitalmania – Banyak perusahaan penerbangan besar di dunia berlomba untuk lebih dulu memulai pengoperasian taksi terbang. Perusahaan aviasi seperti Boeing, Tesla, Uber bahkan NASA ikut dalam persaingan. Di tengah persaingan sengit perusahaan penerbangan raksasa Airbus ikut turun gelanggang, tidak mau kalah dengan yang lainnya.
Ketika Airbus pertama kali mengumumkan rencananya untuk mengembangkan taksi terbang sendiri, kedengarannya seperti mimpi di siang bolong. Tetapi raksasa kedirgantaraan tersebut tidak main-main dengan ucapannya, mereka membuktikan bahwa itu bukan omong kosong belaka. Tim Airbus Vahana telah berhasil menerbangkan taksi udara otonom mereka yang dijuluki Alpha Satu untuk pertama kalinya.
Meskipun taksi terbang Airbus sementara ini hanya mencapai ketinggian 16 kaki dan mampu bertahan di udara selama 53 detik sebelum turun, tapi saat pengujian taksi terbang masih menggunakan pilot. Tim melakukan uji coba lain sehari setelahnya, dan semua juga berjalan dengan baik.
Airbus menciptakan proyek tersebut dengan memanfaatkan semua teknologi terbaru, termasuk machine vision and electric propulsion. Berdasarkan visi tersebut, tim Vahana menciptakan Alpha One sebagai kendaraan penumpang mandiri yang lepas landas dan pendaratan Vertikal Vertical Take Off and Landing (VTOL) yang terbang secara otonom.
Tujuan utama perusahaan adalah membangun jaringan dengung penumpang otonom, mirip dengan armada pembawa mobil penggerak sendiri Waymo yang bersiap untuk diluncurkan tahun ini, namun jauh lebih ambisius. Sebelum itu terjadi, Airbus harus mengembangkan teknologinya lebih jauh dan melakukan lebih banyak tes penerbangan sampai bisa melakukan transisi ke penerbangan ke depan.