Digitalmania – Smartphone lambat atau lemot seringkali dialami oleh pengguna setelah cukup lama di gunakan. Banyak yang mengira jika smartphone lemot ini dikarenakan banyaknya aplikasi yang di install di perangkat mereka. Padahal, kenyataannya tidak selalu demikian. Meski aplikasi-aplikasi yang sudah tidak diperlukan dihapus, namun nyatanya smartphone masih saja terasa berat dan lemot saat di operasikan.
Dalam beberapa kasus memang ditemui, setelah sekian lama digunakan smartphone bisa jadi akan terasa lebih lambat dibandingkan saat pertama kali anda membelinya. Bukan saja karena pengaruh banyaknya aplikasi yang terpasang, namun biasanya karena seiring waktu data yang terdapat di ponsel kita akan senantiasa bertambah, bisa saja karena data-data sampah yang tidak digunakan maupaun data-data tersembunyi yang tidak bisa kita temukan.
Meski pengguna sudah menghapus sejumlah aplikasi diperangkat mereka , tidak serta merta data dari bekas aplikasi juga ikut terhapus dengan sempurna. Hal ini tergantung dengan sistem yang dibuat oleh pihak developer aplikasi tersebut. Sisa data-data inilah yang sering disebut dengan data atau file sampah.
Ini yang menjadi biang kerok mengapa sejumlah smartphone akan lemot dan terasa berat saat di operasikan karena sejumlah aplikasi yang dihapus masih meninggalkan banyak broken link, yang walaupun aplikasi utama sudah dihapus dan sudah tidak digunakan, akan tetapi data-data tersebut dibaca oleh prosesor smartphone.
Umumnya, jenis aplikasi yang seperti ini adalah aplikasi yang selalu di-loading di awal, seperti launcher dan widgets-widgets menarik di layar smartphone. Selain data sampah dari aplikasi, penyebab smartphone lemot ketika sudah lama digunakan adalah karena sistem operasi itu sendiri. Umumnya ini terjadi pada smartphone yang menggunakan custom OS, atau sistem operasi modifikasi dari sistem operasi utama, dalam hal ini adalah OS Android.
Seperti kita ketahui, saat ini kebanyakan smartphone memiliki UI di atas OS asli, misalnya Color OS pada Oppo, MIUI pada Xiaomi, dan jenis OS custom lainnya. Terkadang penggunaan UI OS ini juga masih memiliki bugs atau cacat-cacat kecil dalam modifikasinya, atau karena terlalu banyak fitur yang diterapkan, sehingga akhirnya akan menyebabkan kinerja OS itu sendiri menjadi buggy atau berat.
Cara Mengatasi Smartphone Lemot
Setelah Anda mengetahui penyebab mengapa smartphone anda menjadi lemot dan berat saat di operasikan ketika masa pakai sudah cukup lama, kini kita beranjak pada cara untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Sebenarnya, cara yang paling mudah dan direkomendasikan adalah dengan dengan menerapkan secara berkala aplikasi pembersih sampah untuk menghapus data yang sudah tidak dipakai. Sebagi contoh, beberapa merk smartphone membekali perangkat mereka dengan aplikasi pembersih, seperti Device Care di Samsung, iManager di Vivo, dan lain sebagainya. Pengguna hanya cukup dengan sekali tekan untuk optimalisasi, maka secara otomatis sistem akan membuang sisa-sisa file sampah.
Namun, jika smartphone anda tidak dilengkapi dengan aplikasi bawaan tersebut, kalian bisa menggunakan bantuan aplikasi pihak ketika yang bisa kalian unduh di Google Play Store, salah satunya yang direkomendasikan adalah CC Cleaner.
Setelah menerapkan cara diatas, namun ponsel anda masih saja tetap terasa lemot, maka solusi terakhir yang bisa di coba dalah dengan melakukan Factory Reset. Jurus pamungkas ini cukup mumpuni untuk mengetasi semua persoalaan terkait kinerja sebuah perangkat smartphone. Namun, sebelum melakukan Factory Reset, pastikan anda sudah melakukan backup semua data-data penting anda, misal kontak, galery dan lain-lain.
Anda juga bisa mengaktifkan fitur backup secara online misal ke Google cloud atau ke cloud vendor agar lebih mudah merestorenya ketika selesai melakukan factory reset. Demikian informasi mengenai penyebab smartphone lamban serta trik untuk mengatasinya. Digitalmania. (AN)