Digitalmania – Pasukan dari Divisi 3 Brigade Combat dilatih mengenai sistem pengintaian personal Black Hornet di mana mereka berlatih tentang cara menggunakan pesawat tanpa awak yang menyerupai helikopter mini.
Batalion Divisi Lintas Udara ke-82 akan menjadi batalion Angkatan Darat infanteri pertama yang menggunakan drone berukuran saku dalam pasukan dalam penempatan mereka di Afghanistan yang akan datang.
Batalion 1, Resimen Infantri Parasut 508, berencana untuk menggunakan perangkat yang sama bulan depan di Afghanistan, sementara elemen-elemen lain dari brigade yang lain harus mengantri dalam peningkatan sistem ini, kata juru bicara.
Angkatan Darat pada awalnya membeli Black Hornets yang dibuat oleh FLIR Systems Inc yang berbasis di Oregon untuk pengujian dengan unit Pasukan Khusus pada 2016. Perangkat ini sangat ringan, hampir tanpa suara dan memiliki waktu penerbangan hingga 25 menit.
Pada sebuah demonstrasi di Norwegia selama latihan NATO musim gugur lalu, seorang pejabat FLIR mengatakan pesawat tak berawak yang beratnya kurang dari dua ons tersebut dapat dikerahkan dalam waktu kurang dari satu menit dan memiliki jangkauan lebih dari satu mil.
Perangkat drone mini ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah titik buta atau blindspot saat berada di medan perang dengan tujuan menyelamatkan nyawa pasukan dan menghindari kerusakan atau kematian yang tidak disengaja. Perintah dan data nirkabel yang dikirim antara drone dan pengontrolnya dienkripsi untuk melindunginya dari peretasan, Angkatan Darat mengatakan dalam sebuah pernyataan Mei lalu.
“Dengan sistem ini, seorang prajurit dapat secara positif atau mengidentifikasi musuh, dapat mencari alat peledak pada rute yang ditelusuri,” kata Kristian Molander, seorang supervisor dan operator FLIR, dalam sebuah wawancara video.
Perangkat drone mini diharapkan menjadi perlengkapan standar untuk unit-unit di seluruh Angkatan Darat Amerika, dengan memberikan tampilan real time yang memungkinkan para prajurit untuk mensurvei lingkungan mereka dengan lebih baik dan mendeteksi musuh dalam pertempuran. Digitalmania. (AN).