Digitalmania – Di abad 21, populasi lebah sekarat karena semua orang menggunakan terlalu banyak pestisida beracun. Para petani adalah yang pertama mulai memperhatikan bahwa para hewan kecil pekerja ini mulai menghilang karena tanaman mereka tidak diserbuki. Kekuatiran menyeruak karena jika ini terus berlanjut bisa berdampak sangat besar di sektor pertanian dan perkebunan.
Tapi untunglah teknologi mampu memberi jawaban atas ketimpangan yang tercipta akibat ulah manusia juga. Beak & Skiff Apple Orchard dari LaFayette, New York menugaskan sebuah perusahaan bernama Dropcopter untuk menyerbuki sebagian kebunnya melalui drone
Dropcopter kemudian menggunakan drone yang terbang di atas lahan perkebunan dan menyemprotkan serbuk sari. Ini bukan pertama kalinya drone menyemprotkan serbuk sari ke lahan pertanian, tetapi ini adalah pertama kalinya dilakukan untuk pohon apel.
Seberapa besarkah efektifitas drone dalam menyerbuki pohon apel hasilnya baru akan diketahui saat musim panen nanti. Saat itu kita baru bisa mengetahui apakah tanaman yang disemai oleh drone dapat menghasilkan apel yang lebih banyak dibandingkan dengan kebun yang lain.
Namun, apapun hasil yang diperoleh dari penyerbukan melalui drone seharusnya hanya menjadi penyelesaian sementara, karena masalah utama kasus ini adalah akibat berkurangnya populasi lebah sehingga penghambat penyerbukan secara alami. Penggantian populasi lebah dengan teknologi tidak boleh menjadi solusi permanen. Melindungi habitat lebah harus selalu jadi prioritas demi melindungi dunia kita.
Pelajaran yang bisa dipetik bagi para petani yang memiliki pertanian dan perkebunan harus mulai mengurangi penggunaan pestisida secara berlebihan atau menggunakan cara lain dalam melindungi lahan mereka ketimbang menggunakan racun yang bisa mempengaruhi habitat hewan lain yang dampaknya akan mempengaruhi lingkungan secara keseluruhan termassuk kehidupan manusia. Digitalmania. (AN).