Digitalmania – Menurut Pusat kanker Nasional Tiongkok, kanker esofagus adalah salah satu bentuk kanker yang paling umum di Tiongkok. Seperti halnya kanker lain, kanker kerongkongan dapat diobati melalui kemoterapi. Namun kemoterapi tidak selalu berhasil, harus ada metode pengobatan baru yang perlu dikembangkan.
Seperti yang baru-baru ini coba dikembangkan oleh Dr. Shixiu Wu, presiden Rumah Sakit Kanker Hangzhou dengan mengambil sel T dari tubuh pasien, kemudian secara genetik mengedit sel tersebut dibuat untuk menargetkan sel kanker, lalu menempatkan kembali sel ke tubuh pasien.
Cara penggunaan sel T sendiri sudah mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) A.S. pada bulan Agustus 2017. Metode ini juga pernah diujicobakan oleh CAR-T di bulan Desember yang menggunakan sel T untuk melawan kanker. Pengujian ini ini juga untuk pertama kalinya dengan CRISPR atau sistem kekebalan yang memberikan perlawanan terhadap elemen genetik asing di AS.
Sementara Dr. Wu menyakini bahwa penelitiannya adalah salah satu studi paling maju yang melibatkan CRISPR di Tiongkok. Saat ini, pengobatan sel T Wu sedang diuji pada 21 orang dengan kanker Esofagus lanjut yang tidak dapat diatasi oleh pengobatan lain. Sejauh ini, 40 persen pasiennya telah merespon secara positif pengobatan baru ini.
“Jika mereka tidak menerima perawatan ini, mereka akan meninggal, kebanyakan dari mereka akan meninggal dalam tiga sampai enam bulan,” kata Wu
Wu juga mulai merawat pasien dengan kanker lain, khususnya kanker pankreas. “Kami baru saja mulai. kami akan terus meningkatkan funsgionalitasnya untuk mendapatkan lebih banyak manfaat bagi pasien, “katanya. “Jika Anda tidak mencobanya, Anda tidak akan pernah tahu.” Digitalmania. (AN).