Digitalmania – Beberapa tahun belakangan dunia otomotif sedang menggeliat kuat, banyak perusahaan coba melakukan upaya menciptakan mobil terbang yang bisa dipasarkan secara massal. Perlombaan ini semakin bertambah sengit dengan hadirnya Geely, perusahaan Tiongkok yang menjadi lokomotif di belakang produsen mobil Volvo.
Geely memulai langkah pertamanya dengan mengakuisisi Terrafugia, sebuah perusahaan yang didirikan oleh lima lulusan MIT yang sedang mengerjakan prototipe mobil terbang. Perusahaan berusia 10 tahun tersebut telah menghasilkan sebuah mobil besar dengan sayap lebar yang mampu melaju dan terbang yang mereka beri nama Transition.
“Tim Terrafugia telah berada di garis depan dalam mewujudkan visi untuk terbang dan menciptakan solusi mobilitas utama,” kata Li Shufu, Pendiri dan Ketua Zhejiang Geely Holding Group, dalam sebuah pernyataan berkaitan dengan akuisisi tersebut. “Investasi kami dalam perusahaan mencerminkan kepercayaan kami terhadap visi mereka dan kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada Terrafugia, dengan sinergi yang diberikan melalui rekam jejak inovasi dan operasi internasional kami, untuk membuat mobil terbang menjadi kenyataan.”
Terrafugia mengatakan bahwa Transition sudah mendapat legalisasi untuk terbang, dan mereka yang berminat bisa deposit uang sebesar $10.000 untuk dapat memiliki mobil terbang Transition. Selain itu, Terrafugia juga mengembangkan versi kendaraan listrik mereka, TF-X, tahun lalu. TF-X dilaporkan mampu melakukan take-off dan landing vertikal (VTOL), seperti helikopter, dan memiliki jarak tempuh hingga 500 mil.
Saat ini, Terrafugia telah menambah staf teknik mereka hingga tiga kali lipat setelah membuat kesepakatan dengan Geely. Dan pada tahun 2019, mereka berencana untuk memasarkan kendaraan pertama mereka. Sementara pesawat VTOL pertama mereka diperkirakan akan berlanjut pada tahun 2023. Digitalmania. (VA).