Digitalmania – Alzheimer adalah penyakit yang identik dengan orangtua, biasanya dimulai pada usia 65 tahun yang mempunyai kemungkinan 5 persen mengidap penyakit ini, dan risikonya meningkat sampai dua klai lipat setiap lima tahun. Untuk saat ini, belum ada obat yang benar-benar mampu menyembuhkan Alzheimer, namun para peneliti telah membuat kemajuan untuk mendeteksi penyakit ini secara dini.
Dengan hal ini, pasien memungkinkan untuk mencari pengobatan yang dapat membantu untuk memperlambat efek dari Alzheimer, atau setidaknya memberikan mereka waktu yang lebih lama untuk mempersiapkan diri.
Para peneliti dari University of Bari di Italia, baru-baru ini telah membuat berapa kemajuan yang cukup mengesankan untuk mendeteksi penyakit ini secara dini. Mereka mengembangkan AI atau kecerdasan buatan, dimana tampaknya bahwa mereka telah berhasil mengembangkan suatu algoritma yang mampu mendeteksi Alzheimer sedini mungkin pada 10 tahun sebelum gejala dapat muncul.
Para peneliti telah melakukan pemindaian AI 67 MRI dari 38 pasien Alzheimer, dan tambahan 29 dari mereka yang tidak menderita penyakit tersebut. Pemindaian kemudian dibagi lagi menjadi daerah kecil dan AI kemudian digunakan untuk menganalisis konektivitas saraf antara mereka.
Kemudian, para peneliti menempatkan AI untuk menguji dengan memindai otak dari 148 subyek, dimana 48 di antaranya memiliki Alzheimer, sementara 48 yang lain memiliki gangguan kognitif ringan yang kemudian dapat menyebabkan Alzheimer. Kecerdasan buatan tersebut mampu mendiagnosis 86% dari penderita Alzheimer dan 84% dari gangguan kognitif ringan.
Tapi, sistem ini masih jauh dari kata siap untuk digunakan secara normal karena masih terbatasnya jumlah pemindaian yang diuji. Tapi setidaknya sejauh ini pengembangan tersebut menunjukkan adanya harapan. Dan ke depan diharapkan bisa menjadi lebih sempurna sehingga memudahkan bagi mereka yang sudah berusia lanjut dalam mendeteksi kehadiran penyakit ini. Digitalmania. (VA).