Salah Kaprah Mitos PC Game

Salah Kaprah Mitos PC Game

Aktivitas gaming di PC atau Personal Computer sudah menjadi hal populer di masa kini. Gamer di masa lalu tidak memiliki kemewahan seperti itu karena gaming biasanya dilakukan di arcade atau lewat konsol rumahan.

Hanya saja, meskipun perjalanan PC sebagai alat buat nge-game ini sudah berlangsung lama. Masih banyak yang ragu untuk memulai perjalanan gaming mereka di PC. Banyak yang menilai PC Gaming itu merupakan pilihan yang lebih rumit sebagai mesin game dibandingkan dengan konsol.

Bahkan banyak yang masih salah kaprah terhadap beberapa hal yang bisa atau tidak bisa dilakukan oleh PC gaming. Fenomena ini kemudian berkembang menjadi mitos yang menyebabkan kesalahpahaman.

Berikut beragam mitos yang beredar di masyarakat awam:

1. Mitos Komputer Gaming Mahal dan Harus Terus Di-Upgrade

Kalau yang pertama ini bisa dikatakan sangat relatif terhadap penggunanya. Untuk mendapatkan PC gaming dengan kasta tertinggi memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Tapi, siapa bilang kalau untuk bermain game harus punya PC dengan prosesor i9 atau RTX 5090? Kalian masih bisa mengeluarkan bajet yang relatif kecil untuk mendapatkan pengalaman bermain game dengan nyaman.

Salah Kaprah Mitos PC Game
Salah Kaprah Mitos PC Game

Tapi, bagaimana dengan bagian upgrade? Bukannya PC gaming perlu di-upgrade setiap 2-3 tahun sekali? Itu juga salah besar. Memang belakangan ini game di PC sudah mulai mengalami loncatan spek, tapi itu juga sebenarnya jumlahnya tidak banyak dan terbatas pada game AAA saja. Masih banyak game menarik lainnya yang bisa juga kalian mainkan dimana spesifikasi yang diminta tidak begitu menohok.

2. Semakin Banyak Core pada CPU Berarti Semakin Mulus Gamenya

Mitos ini juga salah besar. Karena sebenarnya tidak hanya Core CPU yang menjadi penentu sebuah game bisa berjalan mulus tanpa stutter atau apapun itu.

Masih ada beberapa faktor lain seperti berapa clock speed-nya, berapa jumlah L2 dan L3 Cache. Atau seberapa efisien prosesor tersebut juga tidak kalah penting.

Salah Kaprah Mitos PC Game

Jadi kalau ditanya apakah jumlah Core CPU pengaruh atau tidak. Secara teknisnya iya, tapi bukan seluruhnya. Game jadul juga tidak membutuhkan jumlah core yang banyak dan hanya bisa mengutilisasi 1 atau 2 core saja. Game modern sekarang sudah punya performa multi-core yang lebih baik.

3. Bermain Game di PC Hanya Bisa Dilakukan di Desktop/Laptop

Kalau 10 tahun lalu dilontarkan, mitos ini memang benar adanya. Tapi di era sekarang PC handheld seperti Aya Neo, Steam Deck, bahkan ROG Ally sudah mulai dijual bebas dan tidak lagi menjadikan opsi desktop/laptop sebagai satu-satunya sarana bermain game PC.

Salah Kaprah Mitos PC Game

Memang benar secara performa, handheld masih kalah dengan desktop/laptop. Dikarenakan performa handheld PC masih terbatasi oleh form-factor dan juga daya yang bisa ia tarik.

Tapi, opsi bermain game secara handheld sudah mulai bisa dilakukan. Apalagi kalau kalian berlangganan Cloud Gaming, semakin menambah fleksibilitas yang bisa dilakukan gaming PC.

4. Monitor Refresh Rate Tinggi Hanyalah Gimmick

Biasanya ini diucapkan oleh orang yang belum mencoba monitor refresh rate tinggi. Karena setelah sekali mencoba memainkan game di monitor yang gunakan refresh rate 180hz atau 240hz, maka sudah bisa dipastikan tidak bisa beralih kembali ke refresh rate yang lebih rendah.

Ditambah sebenarnya Refresh rate tinggi berguna untuk game kompetitif shooter. Player yang menggunakan monitor refresh rate tinggi akan diberi keunggulan karena telah mendapatkan informasi lebih cepat dibanding mereka yang gunakan refresh rate rendah.

Otomatis player tersebut mendapatkan benefit lebih banyak dibanding player yang tidak gunakan monitor refresh rate tinggi.

5. Overclocking GPU Adalah Hal Wajib

Mitos yang satu ini biasanya berhubungan dengan performa. Biasanya argumen mereka kalau melakukan overclock, maka potensi GPU tersebut akan bisa keluar sepenuhnya.

Padahal sebenarnya mah tidak. Overclocking GPU hanya akan menaikkan performa GPU yang tidak begitu signifikan dibanding daya yang ia tarik.

Salah Kaprah Mitos PC Game

Justru sebaliknya, undervolting GPU yang perlu kalian lakukan apalagi menyangkut kartu GPU yang boros daya seperti kelas 80 atau 90 dari NVIDIA atau seri RX 9070 di AMD.

Undervolting akan membuat kinerja GPU jadi lebih efisien dengan tetap mempertahankan performa tanpa voltase diturunkan agara penggunaan Watt jadi lebih rendah.

6. Rakit PC Gaming Sulit Dilakukan

Banyak yang enggan merakit PC Gaming karena takut akan prosedur yang ribet. Padahal asal kalian tahu saja, untuk melakukan perakitan PC, kalian hanya membutuhkan 1 alat saja yaitu obeng.

Salah Kaprah Mitos PC Game

Dengan sudah hadirnya video YouTube sebagai contoh untuk mengajarkan kalian cara merakit PC, sudah bisa dikatakan kalau rakit PC sulit itu sudah seharusnya dianggap mitos yang tidak berlaku lagi.

7. Mitos PC Gaming Isinya Pembajak Game

Ya perlu diakui kalau di PC Gaming, tidak sedikit jumlah gamer yang mainkan dengan cara membajak atau piracy. Berbeda dengan konsol zaman sekarang seperti PS5 dan Xbox Series X/S tentu gamenya diwajibkan untuk beli agar bisa dinikmati.

 

Fleksibilitas PC Gaming ini juga yang membolehkan game di platform ini dibajak. Hanya saja, tidak semua gamer punya pemikiran seperti itu.

Banyak diantara mereka yang memang punya prinsip tidak mau membajak game karena menghargai developer atau apapun kode etik yang dia pegang.

Salah Kaprah Mitos PC Game

Banyak yang bahkan menghindari bajakan dengan menunggu hingga game tersebut dapatkan diskon agar lebih terjangkau.

Jadi itulah beberapa mitos PC Gaming yang mungkin sudah seharusnya punah. Bagaimana menurut kalian? Apakah masih ada mitos lain yang juga tidak kalah ngawur? Coba beri komentar kalian di bawah ya, brott.

 

 

Baca artikel lainnya: