Serangan siber Ghost Tap kuras rekening dari bank payment merupakan trik kejahatan baru yang sangat meresahkan karena dampaknya yang signifikan.
Pelaku kejahatan siber mengandalkan teknik baru ini yang memanfaatkan komunikasi jarak dekat (NFC) untuk mencairkan dana korban dalam skala besar.
Teknik yang diberi nama kode Ghost Tap ini memungkinkan penjahat dunia maya mencairkan uang dari kartu kredit curian yang terhubung ke layanan pembayaran seluler seperti Google Pay atau Apple Pay dan meneruskan lalu lintas NFC.
Baca juga: Malware Android Penguras Rekening Bank |
Ketuk untuk Membayar
Para penjahat kini dapat menyalahgunakan Google Pay dan Apple Pay untuk mengirimkan informasi ketuk-untuk-membayar Anda secara global dalam hitungan detik.
Ini berarti bahwa bahkan tanpa kartu fisik atau ponsel Anda, mereka dapat melakukan pembayaran dari akun Anda di mana pun di dunia.
Serangan ini biasanya bekerja dengan mengelabui korban agar mengunduh malware perbankan seluler yang dapat menangkap kredensial perbankan dan kata sandi sekali pakai mereka menggunakan serangan overlay atau keylogger. Atau, ini dapat melibatkan komponen phising suara.
Setelah memiliki detail kartu, pelaku kejahatan bergerak untuk menautkan kartu tersebut ke Google Pay atau Apple Pay. Namun, dalam upaya untuk menghindari pemblokiran kartu oleh penerbit, informasi ketuk untuk membayar diteruskan ke kurir yang bertanggung jawab untuk melakukan pembelian curang di toko.
Hal ini dilakukan melalui alat penelitian sah yang disebut NFCGate, yang dapat menangkap, menganalisis, atau mengubah lalu lintas NFC. Alat ini juga dapat digunakan untuk meneruskan lalu lintas NFC antara dua perangkat menggunakan server.
Satu perangkat beroperasi sebagai ‘pembaca’ yang membaca tag NFC, perangkat lainnya mengemulasi tag NFC menggunakan Host Card Emulation (HCE).
Meskipun NFCGate sebelumnya telah digunakan oleh pelaku kejahatan untuk mengirimkan informasi NFC dari perangkat korban ke penyerang, seperti yang didokumentasikan oleh ESET pada bulan Agustus 2024 dengan malware NGate, perkembangan terbaru menandai pertama kalinya alat tersebut disalahgunakan untuk menyampaikan data.
Baca juga: Chat WhatsApp Bobol Rekening Bank |
Pembayaran Seluler
Penjahat dunia maya dapat membuat relai antara perangkat dengan kartu curian dan terminal PoS [titik penjualan] di pengecer, tetap anonim dan melakukan penarikan uang dalam skala yang lebih besar.
Penjahat dunia maya dengan kartu curian dapat berada jauh dari lokasi (bahkan negara yang berbeda) tempat kartu akan digunakan serta menggunakan kartu yang sama di beberapa lokasi dalam waktu yang singkat.
Taktik ini menawarkan lebih banyak keuntungan karena dapat digunakan untuk membeli kartu hadiah di pengecer offline tanpa penjahat dunia maya harus hadir secara fisik.
Lebih buruk lagi, taktik ini dapat digunakan untuk meningkatkan skala skema penipuan dengan meminta bantuan beberapa kurir di lokasi yang berbeda dalam waktu yang singkat.
Yang mempersulit pendeteksian serangan Ghost Tap adalah fakta bahwa transaksi tampak seolah-olah berasal dari perangkat yang sama, sehingga melewati mekanisme anti penipuan.
Perangkat dengan kartu yang terhubung juga dapat berada dalam mode pesawat, yang dapat mempersulit upaya untuk mendeteksi lokasi sebenarnya dan bahwa perangkat tersebut sebenarnya tidak digunakan untuk melakukan transaksi di terminal PoS.
Kami menduga bahwa evolusi jaringan dengan kecepatan komunikasi yang meningkat bersamaan dengan kurangnya deteksi berbasis waktu yang tepat pada terminal ATM/POS memungkinkan terjadinya serangan ini, di mana perangkat sebenarnya dengan kartu secara fisik berada jauh dari tempat transaksi dilakukan (perangkat tidak ada di PoS atau ATM).
Dengan kemampuan untuk berkembang pesat dan beroperasi di bawah naungan anonimitas, metode penarikan uang ini menghadirkan tantangan yang signifikan bagi lembaga keuangan dan perusahaan ritel.
Sumber berita: