Data Leak Prevention cegah pelanggaran data dalam perusahaan, baik ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam. Terutama dari insider atau orang dalam yang sangat sulit dideteksi.
DLP atau Data Leak Prevention adalah strategi keamanan informasi yang membantu perusahaan mencegah pelanggaran data dan melindungi informasi sensitif dengan memantau dan mengendalikan akses ke data sensitif.
Permukaan serangan untuk kehilangan data mencakup sumber daya perimeter, email, pesan instan, perangkat yang dapat dilepas, media sosial, dan layanan pihak ketiga.
Ada banyak cara lain untuk mencuri atau membocorkan data, namun cara ini digunakan secara luas dan sulit dipantau untuk mengetahui adanya perilaku yang tidak wajar dan mencurigakan.
Baca juga: Privasi dan Data Pribadi |
Data Leak Prevention
DLP adalah serangkaian praktik, alat, dan strategi yang dirancang untuk mencegah transmisi tidak sah atau kebocoran informasi sensitif dan rahasia dari suatu perusahaan.
Tujuannya adalah untuk menjaga informasi pribadi, pribadi, rahasia, hak milik, dan informasi penting lainnya agar tidak dicuri atau bahkan dikirim secara tidak sengaja.
Salah satu alasan sulitnya memantau kehilangan data adalah karena item seperti nomor Jaminan Sosial, nomor asuransi nasional, dan informasi kartu kredit dapat dengan mudah diubah.
DLP Mencegah Berbagai Jenis Serangan Siber
Serangan siber tidak selalu berasal dari luar, dan pada awalnya tidak selalu berbahaya. Hal ini penting untuk diingat, terutama dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja jarak jauh, sebuah faktor yang memaksa DLP berevolusi.
Dalam ancaman orang dalam, seseorang dengan akses yang sah dapat secara tidak sengaja membiarkan sumber daya yang ada di Web tidak aman atau secara tidak sengaja mengirim email rahasia ke pihak yang salah, sehingga menimbulkan respons jahat dari luar.
Jadi berpikir di luar kotak “serangan siber selalu datang dari orang jahat” adalah penting dalam pendekatan yang tepat dan berlapis terhadap keamanan data.
Baca juga: Satu Login untuk Semuanya |
Cara DLP Mencegah Serangan Siber:
Mengurangi ancaman dari dalam. Ancaman orang dalam, baik disengaja maupun tidak, dapat dimitigasi melalui DLP, yang memantau dan membatasi akses dan pembagian data berdasarkan kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya.
Memastikan kepatuhan terhadap peraturan. Kepatuhan tidak sama dengan keamanan, namun merupakan cara yang bagus untuk memberikan dasar keamanan yang layak bagi perusahaan. DLP membantu perusahaan mematuhi peraturan perlindungan data, seperti GDPR dan HIPAA, dengan memastikan bahwa data sensitif ditangani sesuai dengan hukum.
Melindungi kekayaan intelektual. DLP sangat penting bagi perusahaan teknologi dan lembaga penelitian karena melindungi kekayaan intelektual yang berharga dari pencurian atau kebocoran.
Cara Kerja DLP
Prinsip inti DLP berkisar pada perlindungan data sensitif dari akses tidak sah, pembagian, atau kebocoran. Prinsip-prinsip ini memandu desain, implementasi, dan pengoperasian sistem DLP. Berikut beberapa prinsip inti tersebut:
Identifikasi dan klasifikasi data sensitif. Prinsip ini melibatkan pengidentifikasian dan pengklasifikasian data sensitif dalam suatu perusahaan, seperti informasi pengenal pribadi (PII), data keuangan, kekayaan intelektual, dan data bisnis kepemilikan.
Pembuatan dan penegakan kebijakan. Kebijakan DLP menentukan aturan dan tindakan, seperti memblokir transfer data, mengenkripsi data, memperingatkan administrator, atau mengkarantina data untuk ditinjau yang dipicu ketika data sensitif terdeteksi.
Inspeksi konten dan analisis kontekstual. Teknik pemeriksaan konten menganalisis konten untuk mengidentifikasi informasi sensitif menggunakan pola yang telah ditentukan sebelumnya, ekspresi reguler, dan terkadang algoritma pembelajaran mesin. Analisis kontekstual mempertimbangkan konteks, seperti peran dan izin pengguna, saat data diakses atau dibagikan.
Analisis perilaku pengguna dan entitas (UEBA). Dengan menggabungkan analisis perilaku untuk memahami pola normal penggunaan data dan perilaku pengguna, solusi DLP dapat mendeteksi anomali yang mungkin mengindikasikan pelanggaran data atau ancaman orang dalam.
Perlindungan titik akhir. Melindungi data di titik akhir (komputer, laptop, perangkat seluler) berarti mencegah pengguna menyalin, mencetak, atau berbagi data sensitif tanpa izin yang sesuai.
Baca juga: Strategi Pencadangan Data Perusahaan |
Jenis Solusi DLP
Solusi yang Anda pilih akan bergantung pada permukaan serangan yang menurut penilaian risiko Anda layak untuk dipantau. Beberapa solusi yang paling umum adalah DLP berbasis cloud, berbasis jaringan, dan berbasis titik akhir.
DLP berbasis cloud
Memantau aktivitas data di lingkungan cloud dan mencegah kebocoran data di penyimpanan dan aplikasi cloud.
Solusi tersebut dirancang untuk membantu perusahaan mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan melindungi data sensitif dalam lingkungan cloud mereka.
DLP berbasis jaringan
Memantau lalu lintas jaringan untuk mendeteksi dan mencegah kebocoran data, memastikan bahwa data sensitif yang bergerak terlindungi dengan mengenkripsinya secara otomatis.
Enkripsi ini membantu melindungi data saat bergerak di seluruh jaringan, memberikan peningkatan visibilitas mengenai penggunaan, waktu, dan pengguna yang terlibat.
DLP berbasis endpoint
Diinstal pada perangkat individual dan memantau aktivitas data pada perangkat tersebut, dengan fokus pada pemantauan dan pengendalian pergerakan data sensitif melalui transfer file, komunikasi email, pesan instan, dan penjelajahan Web.
Untuk tenaga kerja jarak jauh, prioritasnya mencakup memastikan bahwa perangkat memiliki izin yang tepat sehingga pengguna atau pelaku ancaman tidak dapat mengubah program, sambil tetap menerima dan menginstal pembaruan kebijakan dan program secara tepat waktu.
Cukup sekian dulu untuk bahasan mengenai Dta Leak Prevention cegah pelanggaran data, semoga informasi yang disampaikan di atas dapat bermanfaat dan menambah wawasan.
Sumber berita: