Digitalmania – Teknologi bisa memberikan banyak keuntungan dan memberi berbagai macam manfaat bagi umat manusia, tetapi lain ceritanya jika teknologi digunakan untuka tujuan yang salah untuk mendapatkan keuntungan, seperti munculnya beras plastik dan dijual di pasaran.
Agen pabean baru-baru ini berhasil menyita tiga ton beras plastik. Pengiriman beras palsu yang masuk dikemas dalam karung-karung beras seperti pada umumnya, sedangkan bentuk beras palsu tidak ada bedanya dengan beras asli.
Pemimpin adat di Nigeria mengatakan kepada BBC bahwa ia yakin beras tersebut akan dijual di pasar selama musim liburan mendatang. Jika itu benar terjadi maka malapetaka akan menimpa seluruh warga Nigeria.
Beras plastik yang disita, sebenarnya memang dapat dimasak, beras plastik juga terlihat dan teras seperti beras sebelum dimasak, tetapi menjadi lengket saat direbus, dan mengeluarkan bau kimia samar sehingga membuat curiga penduduk setempat yang kemudian menginformasikan hal ini kepada pemerintah.
Penemuan pengiriman 2,75 ton beras plastik telah membantu mencegah keadaan darurat kesehatan masyarakat yang lebih besar “hanya Tuhan yang tahu pa yang akan terjadi jika orang mengkonsumsi nasi palsu” kata Kepala Adat Lagos Haruna Mamudu.
Pengiriman itu sendiri terdiri dari 102 karung beras plastik, masing-masing seberat 24 kilogram, pemerintah Nigeria sedang menyelidiki untuk mengetahui apakah masih ada beras plastik yang beredar di pasar.
Hingga saat ini, tidak ada informasi yang berkaitan dengan asal beras plastik, tapi petugas bea cukai melihat pada karung beras dicap dengan merek “Best Tomato Rice.” Produk palsu serupa juga pernah ditemukan di Cina tahun lalu, dan kasus ini bukan yang pertama kali ditemukan di Nigeria. Digitalmania. (FS)